Konfigurasi Remote Server Debian
Apa itu Remote Server ?
Remote server merupakan suatu
server yang bisa diakses untuk bagian proses lain tanpa harus membuka koneksi
yang terpisah, langsung, maupun berbeda. Aplikasi
atau bisa disebut sebagai host pada komputer yang nantinya akan dikendalikan memiliki
peran penting pada saat mengakses komputer ketika berada dari tempat yang jauh.
Melalui aplikasi tersebut maka kita dapat mengendalikan komputer maupun
perangkat lain cukup dengan melalui hak akses dengan benar. Dengan begitu
server bisa terhubung pada host dan dapat dikendalikan.Untuk menggunakan
aplikasi remote komputer ini tidak perlu bingung, karena cara yang dilakukannya
sangat mudah dan pasti aplikasi remote ini digunakan secara gratis. Berikut hal-hal yang harus dilakukan jika akan mengkonfigurasi remote server pada debian :
A. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
a) 1 buah komputer atau virtual
box.
b) 1 dvd debian 9 atau 8.
B. Langkah Kerja Praktikum
Topologi Jaringan
a) 1 Komputer sebagai server
dengan Operasi Sistem debian. Komputer server dengan IP 192.168.1.160
dan Netmask 255.255.255.0
. Server menggunakan virtual box.
b) 1 Komputer sebagai client
dengan OS windows atau debian atau ubuntu. Komputer client dengan IP 192.168.1.60
dan netmask 255.255.255.0.
Instalasi Remote Server
Program yang kita gunakan di
dalam membuat remote server adalah menggunakan openssh-server.
Dalam instalasi kita menggunakan sumber dari dvd. Jalankan perintah
berikut di server sebagai user root:
apt-cdrom
add
apt-get
update
apt-get
install openssh-server
Pengujian Koneksi dari
client ke server
Pada Tahap ini openssh sudah
bisa dipakai dengan pengaturan default yang ada. Sebelum menuju ke
konfigurasi open ssh lebih dalam, kita coba terlebih dulu mencoba mengakses
remote server di client. Berikut langkah-langkahnya :
Pada
client yang menggunakan linux
1. Pada komputer client, ketikan
perintah dengan format seperti berikut .
ssh
username@ip_address_server
2. Jika pada contoh ini ip address untuk server
adalah 192.168.1.160 dan user yang digunakan untuk login
adalah siswa. Maka perintahnya menjadi seperti berikut :
ssh
siswa@192.168.1.160
3. Kemudian masukan password untuk siswa.
Pada
client yang menggunakan windows.
1. Buka program putty.
2. Pada tab session, masukkan ip address server
ke kolom host name (or ip address). Pada kolom port masukan nilai 22. Kemudian klik open.
3. Masukkan username siswa pada input login as.
4. Kemudian masukan password untuk siswa.
Baik menggunakan linux maupun
windows sebagai server, jika tampilannya berhasil menjadi seperti
berikut. Maka user sukses melakukan login ke remote server.
Konfigurasi ssh server lebih
lanjut
File konfigurasi untuk
pengaturan openssh adalah sshd_config yang berada di direktori /etc/ssh
. Perlu diingat bahwa hanya user root yang bisa melakukan mengeditan pada file sshd_config. Namun
sebelum melakukan konfigurasi sebaiknya kita
salin terlebih dahulu file konfigurasi tersebut.
Tujuannya adalah jika sewaktu
waktu file yang kita konfigurasi menjadi kacau bisa kita kembalikan lagi
ke file yang awal. Untuk menyalin jalankan perintah
sebagai berikut :
cp
/etc/ssh/sshd_config /etc/ssh/sshd_config.backup
Gunakan Perintah berikut untuk
membuka dan mengedit file :
sshd_config
.
nano
/etc/ssh/sshd_config
a) Konfigurasi port ssh
Port default untuk koneksi
menggunakan ssh adalah port 22. Namun kita dapat mengubah port
yang digunakan sesuai dengan keinginan kita. Tujuannya
adalah demi keamanan jaringan sehingga hanya pihak-pihak yang
berkepentingan saja yang mengetahui. Adapun langkah-langkahnya :
1. Cari
baris #Port 22 , kemudian hilangkan tanda #.
2. Ubah
angka 22 menjadi angka lain sesuai dengan keinginan kita.
3. Sebagai contoh kita ubah
menjadi 45. sehingga penjadi seperti berikut : Port
45
4. Simpan
perubahan yang dilakukan kemudian keluar dari program nano.
5. Langkah
terakhir lakukan restart pada openssh server dengan perintah sebagai berikut :
/etc/init.d/ssh
restart
6. Kita check kembali pada client
dengan menghubungkan ke server.
7. Untuk Client linux dengan
perintah berikut :
ssh
siswa@192.168.1.160 -p 45
8. Untuk Client windows, ganti input pada kolom port dari 22 ke 45. Jika sukses login sebagai siswa dengan port yang baru maka, konfigurasi berhasil.
b) Konfigurasi untuk
mengijinkan user tertentu yang bisa login.
Sebelum melangkah lebih lanjut,
pertama buatlah terlebih dulu buatlah user baru dengan username
guest dengan password guest.
adduser
guest. Skenario yang akan kita buat
adalah terdapat 2 user siswa dan guest. Kita buat konfigurasi
hanya user guest saja yang bisa melakukan akses remote ke
server. Langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buka
kembali file sshd_config.
2. Tambahkan
baris dengan format AllowUsers<spasi>username .
3. Jadi jika kita ingin hanya
mengijinkan maka:
AllowUsers
guest
4. Simpan
perubahan, kemudian restart ssh server.
5. Uji
coba hasil konfigurasi diatas pada komputr client. Lakukan login dari client dengan user siswa dan guest. Jika login dengan user siswa gagal dan user guest
sukses. Konfigurasi yang dilakukan
sudah behasil.
c) Konfigurasi untuk
mengijinkan group tertentu yang bisa login
1. Sebelum
melangkah lebih lanjut, pertama buatlah terlebih dulu buatlah group baru dengan nama tkj.
addgroup
tkj
2. Kemudian
tambahkan user guest ke group tkj dengan perintah :
usermod
-G tkj guest
3. Tambahkan
user siswa ke daftar user yang diperbolehkan untuk akses.
AllowUsers
guest siswa
4. Kemudian
tambahkan baris dengan format
AllowGroups<spasi>nama_groups
. Jadi jika kita ingin menambahkan group tkj ke daftar
group yang diperbolehkan mengakses, maka baris yang
ditambahkan menjadi :
AllowGroups
tkj
5. Simpan
perubahan, kemudian restart ssh server.
6. Coba
kembali koneksi dari client ke server dengan user siswa dan guest. Hasilnya
adalah guest bisa mengakses dan siswa tidak bisa
mengakses.
Thank you for your attentions, jangan lupa cek blog kami lainnya baik yang di Dunia IT maupun yang lainnya. See you :)
0 comments:
Post a Comment