Monday, March 9, 2020

SUBNETTING PADA SUATU JARINGAN


Subnetting

   Kali ini kami akan membahas sedikit tentang subnetting pada suatu jaringan. Semoga membantu yakkk.. 
 
A.      Pengertian Subnetting
Sub jaringan atau subnet merupakan suatu pembagian IP pada suatu jaringan. Sedangkan subnetting adalah suatu metode membagi IP jaringan ke sub jaringan lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP Address class A, class B dan class C saja. Dengan subnetting kita bisa membuat batasan pada suatu network menjadi sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing. Dan apa sih yang dimaksud dengan subnet mask? Subnet mask adalah digunakan untuk memudahkan kita dalam proses subnetting agar kita bisa mengetahui mana yang HOST dan mana yang BROADCAST dengan melihat subnet masknya. 

B.      Fungsi subnetting
·         Subnetting memudahkan kita untuk membagi network pada suatu jaringan.
·    Menjaga lalu lintas pada suatu jaringan agar tidak terjadi tabrakan dalam jaringan tersebut.
·         Mengoptimalkan kerja dari suatu jaringan.

C.      Tujuan  subnetting
·         Untuk meningkatkan keamanan pada suatu jaringan.
·         Menspesifikasikan perbedaan perangkat pada suatu jaringan.
·         Untuk mengefisienkan pengalamatan ip address pada suatu perangkat jaringan.

D.      Macam-macam subnetting.
Ø  Subnetting class A : rentang IP Address dari 1-127. Dengan default subnetmasknya 255.0.0.0
Ø  Subnetting class B : rentang IP Address dari 128-191. Dengan default subnetmasknya 255.255.0.0
Ø  Subnetting class C : rentang IP Address dari 192-223. Dengan default subnetmasknya 255.255.255.0

E.       Proses dalam menghitung subnetting
Pada proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses seperti dibawah ini :
a)      Menentukan jumlah subnet dari subnet mask suatu IP Address
Caranya : jumlah subnet = 2x (dengan ‘x’ adalah jumlah dari banyaknya biner 1 pada oktat terakhir subnetmask)
Menentukan jumlah host per subnet.
Caranya : jumlah host per subnet = 2y-2 (dengan ‘y’ adalah jumlah banyaknya biner 0 pada oktat terakhir subnetmask)
b)      Menetukan block subnet.
Caranya : block subnet = kelipatan tetap dari 256-z (dengan ‘z’ adalah angka decimal dari oktat terakhir)

F.       Konsep subnetting
Disini kami akan sedikit member penjelasan tentang konsep subnetting CIDR dan VLSM dalam Networking. Kali ini kami akan membahas konsep subnetting CIDR dulu yak..

·    CIDR ( Classless Inter-Domain Routing ) merupakan cara untuk mengklasifikasikan alamat IP Address ke dalam kelas(kelas A,kelas B,kelas C). Dengan notasi CIDR pada classfull address kelas A adalah dari /8 sampai dengan /15, kelas B dari /16 sampai /23, dan kelas C dari /24 sampai dengan /28. Tujuan CIDR adalah untuk membuat table routing agar lebih efisien.

Contoh soal CIDR :
Contoh subnetting CIDR kelas C.
Kelas C yang dihitung adalah pada oktat ke 4.
Missal diketahui IP 192.168.25.0/26
/26 memiliki subnetmask 255.255.255.192
dengan biner   11111111.11111111.11111111.11000000
cara
a)      Menentukan jumlah subnet dari subnet mask suatu IP Address
Caranya : jumlah subnet = 2x (dengan ‘x’ adalah jumlah dari banyaknya biner 1 pada oktat terakhir subnetmask) jadi jumlah subnetnya = 2² = 4 subnet.
b)      Menentukan jumlah host per subnet.
Caranya : jumlah host per subnet = 2y-2 (dengan ‘y’ adalah jumlah banyaknya biner 0 pada oktat terakhir subnetmask). Jumlah host per subnetnya =2⁶-2 = 62 host.
c)       Menetukan block subnet.
Caranya : block subnet = kelipatan tetap dari 256-z (dengan ‘z’ adalah angka decimal dari oktat terakhir). Jadi block subnetnya adalah 256-192 = 64 (0,64,128,192)

Table routing seperti dibawah ini.
N
192.168.25.0
FH
192.168.25.1
LH
192.168.25.62
BC
192.168.25.63

Contoh CIDR class B :
Class B dihitung pada oktat ke 3. Missal diketahui IP dengan network 129.23.0.0/25
Dengan subnet mask 255.255.255.128 biner 11111111.11111111.11111111.1000000
Gunakan cara subnetting seperti cara diatas.
a)      Jumlah subnet = 2⁹ = 512 subnet
b)      Jumlah host per subnet= 2⁷-2= 126 host
c)       Block subnet = 256-128 = 128 block (0,128..)
Table routing
N
129.23.0.0
FH
129.23.0.1
LH
129.23.0.126
BC
129.23.0.127

Contoh CIDR kelas A :
Pada kelas A yang dihitung pada oktat ke 2.
Misalakan diketahui IP dengan network 10.5.0.0 /16
Dengan /16 memiliki subnetmask 255.255.0.0 biner 11111111.11111111.00000000.0000000
Menghitung subnetting :
a)      Jumlah subnet = 2⁸ = 256 subnet
b)      Jumlah host per subnet = 2¹⁶-2 = 65534 host
c)       Block subnet = 256-255 = 1 block (0,1,2,3,4,5….)
Table routing
N
10.5.0.0
FH
10.5.0.1
LH
10.5.255.254
BC
10.5.255.255


0 comments:

Post a Comment